Senin, 06 Juni 2016

Transportasi Umum di Eropa

Bagi saya yang sangat junior sekali masalah pertravelingan, yang bikin mumet dan deg2an adalah gimana transportasi di sana, saya gak mau karena mumetnya ntar waktu jadi habis karena salah ambil arah transportasi atau nyasar kemana2. Dan namanya mau hematkan ya, berarti kami tidak akan menggunakan taxi samasekali secara pakai taxi mahaaal, duitnya mending buat beli makan atau oleh2 ๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰, lagian biar ngerasain gimana jadi penduduk asli yang makai transportasi publiknya.Dan ini adalah salah satu pengalaman seru lhoooo, lari2an ngejar metro, lari2an ngejar bus๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Saya coba pelajari masing2 negara gimana transportasinya, gimana beli tiketnya, trus tiket apa yg harus saya beli. Beneren saya pelajari dan googling karena saya gak mau habis waktu di jalan karena kebingungan padahal hal itu bisa dicegah dengan mempelajarinya terlebih dahulu.

Di eropa enaknya tu transportasi publiknya udah keren banget, lengkap dan menjangkau banyak tempat. Trus insyaAllah gak akan kesasar deh karena ada peta atau petunjuk arah kita saat di halte bus atau tram atau stasiun metro. Senyasar2nya kita cari cara buat balik ke stasiun utama deh, dan sebingung2nya dengan posisi, tinggal nanya ke orang ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜.

Dan 4 negara yang saya kunjungi, rata2 sama ko transportasi umumnyanya dan semuanya saya niatkan tuk mencoba naik (tapi sayangnya gak sempat naik sepeda, karena takut kedinginan dan gak kuat, maklum deh pas akhir winter, masih dingin, suhu masih dibawah 15° ๐Ÿ˜ฅ).

Transportasinya ini saya bagi 2 ya, yaitu antar negara dan antar atau dalam kota.

* Transportasi antar negara

 1. Pesawat
Eropa punya maskapai penerbangan yang ekonomis dari segi budget yaitu Ryanair, Easyjet dan Transavia dan semuanya punya website sendiri tuk booking secara online dan inget tuk check in juga secara online. Temen2 bisa baca postingan saya sebelumnya ya disini


3 maskapai penerbangan ekonomis di Eropa, dikelola oleh 3 negara tapi melayani banyak penerbangan antar negara di Eropa

2. Kereta api
Informasi tentang perkeretaapian di Eropa, bahkan di seluruh dunia tersedia lengkap di website Seat 61, atau di loco2.com juga lengkap ko. 

Tiket kereta api ini, berdasarkan fleksibilitasnya ada 3 macam.
 - Tiket promo yang paling murah (no-flex) biasanya tidak bisa dikembalikan (non refundable) atau diubah jadwalnya. 
- Tiket semi-flex bisa diubah jadwalnya atau dikembalikan dengan biaya tertentu. 
- Tiket yang paling mahal sangat fleksibel, bisa diubah jadwalnya dan diuangkan kembali tanpa biaya apapun. 

Sedangkan berdasarkan kelasnya, ada 2 macam: 
- kelas 1 (comfort 1, alias eksekutif) 
- kelas 2 (comfort 2, alias ekonomi).

Bisa dibaca juga tips dalam perjalanan dengan kereta api klik disini

3. Bus
Bus antar negara biasanya bertingkat 2, besar dan asli nyaman banget, beda ama bis di Indonesia ๐Ÿ˜๐Ÿ˜.Jadi gak berasa capek walaupun berjam-jam dalam bus, gak ada ceritanya mereka kejar setoran ampe kebut2an gitu dan ditunjang ama jalan yang mulus banget jadinya gak pakai goncang terkocok2 dalam bus, asli nyaman deh. Ada wifi dan beberapa tempat ada colokan listrik (stop kontak), jadi bisa ngecas hp deh ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚. Bahkan di beberapa rute terdapat sarana hiburan berupa layar sentuh berisi musik, film dan game. 

Bus antar negara antara lain flixbus (saya pakai flixbus dari Roma-Munchen, dan Munchen-Amsterdam), megabus dan ecolines. Trus beli tiketnya juga online, sering ada promo lho, kemaren aja sampai ada promo 1euro. Dan buat cancelnya pun atau ubah jalur juga gampang, pokoknya semua serba gak pakai ribet deh๐Ÿ˜™. Terminal bisnya pun di tengah kota jadi gampang dijangkau. Kalo antar negara, selain tiket, juga dibutuhkan pasport ya, akan diperiksa sebelum kita naik bis.


3 bus antar negara eropa, tidak semua negara eropa
tapi sebagian besar dilayani oleh 3 bus ini
Jadi tinggal pilih mau pindah antar negara pakai pesawat, kereta api atau bus. Tinggal sesuaikan saja dengan waktu, dan budget. Jangan lupa ya, kalau naik pesawat berarti minimal kita menyediakan waktu 2 jam sebelum jadwal keberangkatan (kadang merasa tertipu, dikira akan lebih cepat ternyata malah jadi lebih lambat dari kereta api๐Ÿ˜). Dan ingat juga, kalau mau bebas bagasi adalah naik kereta api dan bus, kalo pesawat ekonomis harus tambah bayar ya๐Ÿ˜Š.

* Transportasi antar atau dalam kota

1. Bis.
Bis dalam kota, gak ada yang namanya "knek" kaya bus2 di Indonesia (bukan busway ya).Bus di Eropa mirip dikit ama busway di Jakarta, bedanya kalo busway kan beli tiket atau gesek kartunya sebelum kita naik ya, kalo di eropa saat kita naik bus, jadi ada semacam alat scan kartu di pintu masuk dan keluar bus. Kalo gak punya kartu atau tiket, kita langsung beli ama supirnya dalam bus dan akan dikasih tiketnya di dalam bus.


Sumber : koleksi pribadi. Beginilah situasi dalam bis di Eropa, nyaman, ada pemberitahuan setiap halte, ada tombol kalau mau turun, gak pakai ketuk2 jendela atau atap bis kaya di Indonesia, dan ada mesin card reader tuk validasi tiket di bagian depan saat masuk dan bagian belakang saat keluar (jangan sampai lupa scan keduanya ya)

Saya naik bus jika tempat yang mau saya jangkau tidak ada metro atau tram ke sana. Trus halte bus di sini jangan harap di setiap halte dia akan berhenti seperti metro atau tram. Dia akan berhenti kalo ada penumpang yang mau naik atau turun saja. Jadi kita harus tahu dimana akan turun kalau tidak mau terlewat halte tujuan kita. Kalau saya selalu pakai google map offline, jadi saya tahu pergerakan bus dan saatnya turun dari bus (nanti saya beritahukan terpisah ya cara menggunakan google map offline yang sangat membantu dalam perjalanan๐Ÿ˜™๐Ÿ˜™). Dan bus ini bener2 hanya akan berhenti di halte ya, jadi gak ada cerita dia turunkan penumpang di sembarangan tempat (biasanya jarak antara halte itu jauuuuuh menurut saya,maklum malas jalan๐Ÿ˜๐Ÿ˜).

Sumber : google. Ini contoh bus dalam kota di Amsterdam
Berikut pengalaman saya naik bus dalam kota di 4 negara ya :
* Paris, Roma dan Germany boleh dikatakan sama, dimana tiket yang kita beli tuk perhari berlaku buat semua transportasi umumnya baik itu bus, tram atau metro selama jangkauan dalam kota jenis tiket yang kita beli. Jadi cukup beli 1 karcis dan jaga jangan sampai hilang selama tiket itu berlaku
* Amsterdam sedikit berbeda, saya pakai OV chipkaart, dimana kita harus selalu mengvalidasi kartu tersebut saat naik dan turun dan akan dipotong deposit dari si kartu, jadi gak ada namanya kartu perhari yang berlaku tuk semua transportasi. Jadi tibanya lebih mahal transportasi di amsterdam daripada negara lainnya. Mungkin salah satu cara pemerintahnya agar menggiatkan naik sepeda, sehat dan mengurangi polusi.


Mumpung bus sepi, kita sempatin selfi hihini๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜€๐Ÿ˜ƒ

2. Tram
Tram merupakan salah satu publik transportasi paling favorit di kalangan turis. Mengapa? Tram hampir mirip dengan bis, bedanya, tram lebih cepat karena publik transportasi ini menggunakan rel listrik. Turis memilih untuk menggunakan tram karena mereka dapat menghemat banyak waktu dan juga mereka bisa sambil melihat-lihat pemandangan cantik di kanan dan kiri mereka. Dan tram akan berhenti di setiap halte yang biasanya akan ada pengumuman pemberhentian halte berikutnya, jadi kecil kemungkinan akan terlewat.

Foto koleksi pribadi. Saya dan tram di Amsterdam

Saya naik tram saat di amsterdam dan Frankfurt saja karena di kota Paris, Roma dadan Munchen saya jarang bertemu tram, adanya metro atau bus. Cara beli tiketnya pun sama dengan bus, di Paris, Roma dan Germany, kalau sudah beli tiket harian maka tram juga sudah termasuk, jadi tinggal validasi tiket. Sedangkan di amsterdam akan dipotong setiap naik turun tram atau bisa langsung beli tiket pada kondektur saat masuk di pintu masuknya.

Menariknya tram di Amsterdam, saya melihat ada tramnya berisi iklan tentang wonderful indonesia, mungkin karena ada hubungan masa lalu kali ya antara indonesia - belanda๐Ÿ˜™๐Ÿ˜™

Sumber : google. Ada beberapa tram yang saya lihat begini di Amsterdam, mengiklankan wonderful Indonesia๐Ÿ˜™๐Ÿ˜™

3.Metro
Empat negara Eropa yang saya kunjungi, semuanya memiliki publik transportasi yang satu ini. Metro, atau biasa di kenal sebagai Underground, merupakan kendaraan yang sangat mirip dengan kereta. Hanya saja, metro tidak memiliki kecepatan yang sama dengan kereta dan skala beroperasinya hanya di satu kota saja. Metro merupakan publik transportasi yang paling sering saya gunakan karena cepat menjangkau tempat yang jauh dan armadanya banyak banget, tiap beberapa menit pasti datang.

Sumber : google. Ini contoh berbagai metro di Amsterdam

Lain halnya dengan bis dan tram, kita tidak bisa membeli tiket metro di dalam metro. Tiket dapat di beli di mesin tiket yang tersedia di setiap stasiun metro. Nah di mesin inilah kita bisa beli tiket harian tersebut. Jangan kuatir, ada bahasa inggrisnya ko, tinggal ubah fitur bahasa aja,jadi jangan takut kalo tulisannya bakal bahasa perancis, italy atau jerman๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚. Tapi ya bahasa indonesia kagak ada yaaaa,saya menemukan fitur bahasa indonesia hanya waktu jalan-jalan dengan amsterdam canal cruises๐Ÿ˜



Lagi nunggu metro di Roma

Dari 4 negara, metro yang paling keren, bersih dan kesannya baru adalah di jerman, sedangkan yang paling kumuh adalah di Roma๐Ÿ˜, jangan heran kalo metronya heboh dengan lukisan kaya angkot2 di Padang๐Ÿ˜๐Ÿ˜€.
Sumber : google. Ini perbandingan 4 metro 4 negara yang saya kunjungj, udah kelihatan ya bedanya๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

4. Kereta (Train)

Ada 4 macam kereta yang saya tahu yaitu: Sprinter, Intercity (IC), Intercity Direct, dan Intercity Express (ICE). Hal mendasar yang membedakan ke empat jenis kereta diatas adalah kecepatannya. Sprinter termasuk kereta yang paling lamban dan ICE merupakan kereta tercepat. ICE biasanya digunakan untuk bepergian antar negara tetangga atau antar kota yang jarak tempuhnya cukup jauh. Tetapi, jika saya hanya ingin jalan-jalan dalam kota, menggunakan Sprinter, IC, dan IC Direct pun sudah cukup.

Sumber : google. Ini bentuk 4 macam kereta di Eropa

Jadi pilihlah sesuai jangkauan, sesuaikan dengan waktu dan budget, otomatis yang makin cepat tentunya makin mahal hehehe๐Ÿ˜‰. Sama halnya dengan metro, pembelian tiket kereta hanya dapat dilakukan di mesin tiket atau tiket service counter yang tersedia di setiap stasiun. Dan bahagianya adalah kita bisa melihat jadwal kereta di papan2 pengumuman berjalan atau di papan pengumuman yang sudah ditempel karena jadwal kereta mereka tepat waktu. Dan keretanya nyaman bangeeetttt. Saya naik kereta Venice-Florence, Florence-Pisa dan Pisa-Roma. Cepet bangetttt, ber AC, ada meja dan ada stop kontak padahal cuma yang reguler lhooo, reguler di Eropa sama dengan bisnis di indonesia ๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰ tapi masih tetep cinta Indonesia kooo, berharap aja Indonesia makin baik dari waktu ke waktu transportasi publiknya, Aamiin๐Ÿ™๐Ÿ™


Lagi menunggu kereta dari Florence ke Pisa

5. Sepeda
Senengnya di Eropa tuh ada jalur khusus buat jalan sepeda dan buat parkir sepeda. Dan selama saya di sana, hihihi takuuut salah pilih jalan, takut kalo saya berjalan kaki di area buat jalannya sepeda karena mereka kadang suka gak ngira2 lho, ganas aja tuh klakson kita buat ngusir๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ jadi kalo buat pejalan kaki tuh bener2 yang paling pinggir, bukan jalan kecil di samping jalan raya buat mobil karena itu buat sepeda.

Sumber : google. Ada jalur khusus sepeda, jadi berhati-hati ya pejalan kaki pilih jalan๐Ÿ˜

Kalau di Jerman (Frankfurt dan Munchen) dan Amsterdam, saya lihat ada sepeda2 yang bisa disewakan di terminal pusat kotanya, tapi sayangnya saya gak berani karena takut gak kuat, bisa2 meler terus karena kedinginan. Dan di Amsterdam saya lihat banyak sepeda unta (ontel) lhoooo, kalo di Indonesia jadi sepeda klasik ya, sedangkan buat mereka masih fungsional. Kayanya seru sih pakai sepeda mutar2 kota, mungkin next traveling deh ya saya coba biar gak penasaran๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
Sumber : koleksi pribadi. Banyaknya sepeda yang parkir di terminal utama amsterdam central, di foto dari canal cruises amsterdam

Sumber : google. Ini adalah sepeda yang bisa dirental di terminal munich central
Saya dan sepeda di Amsterdam (cuma numpang poto doang, kagak naik hihihi:

Yang saya suka banget dari segi transportasi di sini, semuanya serba teratur, tepat waktu dan taat aturan. Di amsterdam saya lihat tidak semua persimpangan ada lampu merah, dan mereka tertib aja mendahulukan sesuai prioritas, pejalan kaki, sepeda, sepeda motor baru mobil, jadi gak ada yang "semau gue" atau "ini jalan punya bapak gue". Serba tertib, semoga kita segera begitu juga ya, indah banget lihatnya๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Sekian dulu ya, nanti akan saya sambung transportasi di Eropa bagian 2, tentang tiket apa yang perlu kita beli saat jalan-jalan di Eropa biar hemat dan gak salah beli๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰

"Do good and good thing will come to you"

#Part4
#TransportasiDiEropaBagian1
#Trip4NegaraEropa
#CoupleTraveler
#GakPakeTour

Sumber : dari berbagai sumber dan pengalaman sendiri ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

4 komentar:

  1. Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh mba, info nya bagus bgt, bisa Minta intenerary selama Di Europa Ngga mba, sy rencana ingin berangkat berdua Sama suami, bisa kirim email ke yantifarida78@gmail.com maksi sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam mba Yanti. Itinerary juga udah ada di blog saya ini mba, udah lengkap mba, silahkan lihat di beranda mba.

      Hapus
  2. Klo italy banyak lukisan di metro ya jelas.. Sejarah mereka dari romawi kuno memang cita rasa seninya tinggi...

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr.wb
    Terimakasih, sangat bermanfaat mbak buat km yg rencana mau jalan2 k eropa. Oh iya kebetulan bln Oktober km rencana berangkat k frangkurt-amsterdam-paris apa bisa satu arah ya biar transport bisa lbh efisien mbak...? Tks

    BalasHapus