Jumat, 24 Juni 2016

Masjid Raya Roma (Grande Moschea Rome)

Masjid ke 3 yang kami kunjungi di Eropa yaitu masjid agung di kota Roma, Italy. Wilayah masjidnya sungguh besaaarrrr, 30.000m2 yang bisa menampung 12.000 orang dan merupakan mesjid TERBESAR di Eropa. Pembangunannya butuh 20 tahun. Tahun 1975, Presiden Italia kala itu, Giovanni Leone, dan Walikota Roma, Giulio Carlo Argan, menyetujui pembangunan sebuah masjid di Kota Roma dengan memberikan sumbangan tanah seluas 30 ribu meter persegi kepada Pusat Kebudayaan Islam di Italia.

Masjid Raya Roma tampak depan
Masjid tampak samping, dari arah pemberhentian kereta kami

Pada 11 Desember 1984, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Roma oleh Presiden Italia saat itu, Alessandro Pertini. Sementara peresmiannya, dilakukan pada 23 Muharram 1416 H atau bertepatan dengan tanggal 21 Juni 1995, kebayang yaaaa lamanya 20 tahun๐Ÿ˜๐Ÿ˜. 
Keberadaan masjid di tengah Kota Roma itu tak lepas dari jasa almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz, pemimpin Arab Saudi yang menurut beliau, Kota Roma, tempat menetap sekitar 40 ribu Muslim pada 1970-an, sudah seharusnya jika memiliki sebuah masjid (belajar sedikit sejarah yaaa๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜)


Akhirnya menginjakkan kaki di masjid terbesar di Eropa
Gantian foto dengan pak suami ๐Ÿ˜˜

Masjid tersebut merupakan simbol toleransi beragama di Italia karena lokasinya yang berdekatan dengan Kota Vatikan dan Sinagog Yahudi.Masjid ini berada di  area Acqua Acetosa, di kaki dari daerah Monti Parioli, utara dari kota Patrioli, gak jauh dari pusat kota Roma. Kami ke mesjid ini setelah dari Villa Borghese Roma tuk menjalankan shalat Dzuhur & Ashar.

Masjidnya gampang dicari, kami ke sini pakai kereta Roma Viterbo, dari Flaminio arah Montebello, kami berhenti di perberhentian ke 3 yaitu Campi Sportivi. Dan dari perberhentian ini, jalan sekitar 9 menit ke mesjid, kelihatan kubahnya dari jauh. Dan gerbang masuknya lumayan jauh rupanya, mutarrrr๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ.
Denah Masjid Raya Roma pakai google map. Kami berjalan dari stasiun kereta Campi Sportivi dengan kereta Roma Viterbo

 Terkagum2 melihat betapa besarnya masjid ini, berbeda dari masjid di Paris dan Florence, ini bener2 luassss, sekitar seperempat luas masjid Istiqlal di Jakarta (searching google, luas area masjid istiqlal 12 ha). Beneren gak nyangka dan seneng karena ada masjid di negara pusat katolik. Tapi oh tapiiiiii..setelah selesai berwudhu dan nyari tempat shalat, saya tercekat, sedih..gak bisa ngomong dehh, apalagi saat saya searching foto2 google masjid ini yang begitu indah dalamnya, ternyata sekarang tempat shalat yang terpakai hanya 1 ruangan kecil๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข.
Beneren kecil untuk masjid yang sebesar itu dan menyatu tanpa pembatas tuk wanita dan pria. Bisa lihat foto saya ya.


Tempat shalat utama, saya tidak melihatnya karena ditutup, saya diarahkan ke tempat shalat yang kecil
Kemegahan tempat shalat yang seharusnya, sayang tidak bisa melihatnya.

Ruangan besar yang saya duga tempat shalat "dulu" seperti di foto google, ditutup terali, dan penuh debu yang tebal. Tidak ada lagi karpet, hanya lantai penuh debu dan kelam (itu menurut penilaian saya ya, krn saya lihat tempat yg berdebu itu luasss dan banyak tiang dan kenapa kami dibawa ke ruangan shalat yang kecil jika yang besar masih fungsional ๐Ÿ˜ฏ๐Ÿ˜ฏ). Pengen bertanya, tapi sang imam spertinya hanya bisa berbahasa Italy dan beliau ngasih kita 1 kertas berisi do'a yang bertuliskan arab gundul (dan saya sulit tuk membacanya๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘ hehehe gak nyambung).


Tempat shalat sekarang, gabung laki-laki dan wanita. Sungguh kecil dibandingkan tempat shalat besar yang seharusnya

Kami hanya menemukan 1 orang dengan wajah timur tengah (yang menunjukkan kami tempat shalat), seorang imam dan seorang jamaah laki2 yang sepertinya lagi membaca di shaf depan. Sangat sepi dibandingkan 2 mesjid sebelumnya. Saya ragu apakah 1 ruangan kecil itu penuh saat shalat Jum'at๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜Ÿ, mudah2an penuh, mudah2an saya salah menilai, karena jujurrr rasanya sedih melihat kemegahan masjid ini dulunya dan mendapati kondisi seperti sekarang padahal baru 20,5 tahun sejak diresmikan.


Masih bagian tempat shalat yang besar yang seharusnya, yang tidak bisa kami lihat๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข
Dan entahlah, sepertinya butuh muslim yg tangguh tinggal di Roma. Dari banyak kota yg saya kunjungi, di Roma lah saya jarang bertemu wanita yang memakai jilbab (malah menurut saya mereka itu pengunjung karena saya menemuinya di tempat wisata๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„). Tapi menurut Data statistik resmi Italia terakhir (2005) menyebutkan, jumlah Muslim yang tinggal di Italia diperkirakan antara 960 ribu hingga 1.030 juta orang. Sekitar 40 ribu hingga 60 ribu orang di antaranya merupakan warga negara Italia. Mungkin muslim banyak di kota lain seperti Florence, tapi sedikit di kota Roma nya.

 Daaannn terasa sedikit "berbeda" pandangan mereka ke saya. Ah sudahlah, mungkin saya suudzon, toh tetep saja saya tidak dikasari di sana. Saat saya butuh bantuan, mereka tetep menjawab saya dengan baik, dan host apartemen saya juga ramahnya gak ketulungan, mungkin hanya 1 atau 2 orang yang aneh lihat saya dan Qadarallah bertatapan mata dengan saya dan mungkin mereka sedang lelah dan butuh piknik hihihi๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚.

~ Masjid Agung Roma
~ Masjid ke 3 di Eropa
~ Alhamdulillah bisa menemukan masjid๐Ÿ˜Š☺

Foto : beberapa koleksi pribadi dan sebagian download dari google, baca keterangan di bawah foto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar