Senin, 27 Juni 2016

Masjid Fatih di Amsterdam (Fatih Moskee)

Banyak gereja di Amsterdam yang kemudian beralih fungsi menjadi masjid, salah satunya adalah masjid Fatih yang kami datangi 2x yaitu malam hari pada hari pertama dan siang hari pada hari ke 2. Masjid Fatih ini sebelumnya adalah gereja Roma Katolik St.Ignatius, yang terletak di daerah Rozengracht pusat kota Amsterdam yang gampang dicapai dengan bus ataupun tram. Mencari masjidnya juga tidak sulit karena kelihatan dari luar, bangunan tinggi besar dan berwarna coklat tua.


Masjid Fatih tampak depan
Masjid Fatih tampak samping yang dilewati tram dan bus
Pintu masuknya adalah di samping kiri masjid, berwarna putih dan ada tulisan Fatih Moskee, ada jalan lorong kecil dan jangan keterusan ampe belakang, karena belakangnya adalah kedai kopi orang Turki, hihihi pertama kali masuk saya keterusan karena tidak tahu mana pintu masuk ke masjid, yang ternyata adalah pintu pertama sebelah kanan yang kita temui. Masuk ke dalam masjidnya dan buka sepatu serta letakkan di tempat sepatu, jangan letakkan di luar, ntar bisa hilang, begitu pesan salah seorang Bapak yang memandu kami masuk masjid.

Saya dan suami berfoto di depan pintu masuk masjid Fatih, malam dan siang hari
Pertama kali datang saya bingung dimana tempat berwudhu wanita, karena yang di luar adalah tempat berwudhu laki-laki dan itu terbuka, saya sudah risih kalau harus membuka jilbab di tempat terbuka, apalagi banyak laki-laki yang keluar masuk ke kedai. Saya yakin sekali di Eropa ini pembagian tempat wanita dan laki-laki itu tegas, maka saya coba cari di dalam, yang ternyata tempat wanita adalah bagian belakangnya, menaiki beberapa buah tangga, tempatnya agak tinggi, dan ada tulisan women of section di pintunya. Jadi memang dipisah tempat berwudhu sekaligus tempat shalat wanitanya. Awalnya bingung euy nyari lampunya, soalnya serba gelap, saya ampe ngomong ama suami tuk nungguin saya di pintu sampai berhasil menghidupkan lampu๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚. Berhasil berwudhu mau shalat, eh kagak nemu lampu ruangan shalat wanitanya, mana gak ada orang buat ditanyain lagi, walhasil pasrah shalat di bagian belakang shaf laki-laki didampingi suami. Jadi pas lagi shalat dan ada laki-laki masuk masjid dan komentar ko saya shalat di sini, harusnya di atas, maka suami menjawab "My wife is afraid dark dan we dont find how to turn on the lights" maksudnya istri saya takut gelap dan kita gak nemu cara hidupkan lampu๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚


Area wanita di bagian belakang
Tulisan yang terdapat di pintu masuk area wanita, bahasa inggris, bahasa Belanda dan satu lagi mungkin bahasa jerman
Ruang tempat shalat wanita, sepertinya sekalian tempat belajar Al-Qur'an bagi wanita
Hari besoknya shalat dzuhur dan ashar ke sini lagi, tapi karena siang dan terang, ya shalat di bagian wanitanya, gak seperti malam sebelumnya๐Ÿ˜๐Ÿ˜. Dan saya menemukan 2 orang Indonesia juga yang selese shalat di sini. Oya masjid ini salah satu masjid terbesar di Amsterdam dan paling sering dikunjungi, mungkin karena letaknya ditengah kota dan gampang dicapai, plus penasaran dengan arsitektur bangunannya yang unik, kebayang dong bangunannya dibikin tahun 1929, dan berubah jadi masjid tahun 1981. Ditetapkan menjadi monumen kota Amsterdam dan merupakan masjid pertama di Amsterdam yang membuka pintu menjadi sebuah pameran seni.


Bagian dalam masjid, tempat shalat laki-laki menghadap ke arah kiblat
Dahulunya adalah pintu masuk gereja, sekarang menjadi arah kiblat Masjid dan terdapat ornamen tulisan Allah dan Muhammad di dindingnya. Tampak siang dan malam

Sejak perubahan dari gereja menjadi masjid, maka terjadi pula beberapa perubahan dari bangunan tersebut seperti arah kiblat bertolak belakang dari bentuk aslinya, dimana sekarang pintu masuk gereja lama adalah arah kiblat masjid, sehingga pintu tersebut di tutup permanen dan dibikin tulisan Allah dan Muhammad di dindingnya. Sebagai gantinya, pintu masuk dibikinkan di sampingnya yang menyatu dengan pintu masuk beberapa kedai kopi di samping dan belakangnya. Tetapi lukisan di atapnya masih peninggalan gereja lama, lukisan geometric, bukan gambar binatang atau manusia. Memang terasa seperti museum tapi masih aktif digunakan sebagai tempat shalat. Kalau ke Amsterdam, monggo singgah ya ke masjid yang sudah tua ini๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š
Lukisan geometrik di langit-langit atap masjid


Denah masjid Fatih dengan google map

~ Masjid ke 5 di Eropa
~ Masjid Fatih di Amsterdam

Sabtu, 25 Juni 2016

Masjid Haci Bayram di Munchen (Haci Bayram Moschee)

Kota ke 4 yang kami kunjungi di Eropa adalah Munchen. Kami sampai pagi hari dari Roma menggunakan bus flixbus dan menitipkan tas di loker penitipan tas di stasiun bus karena sorenya kami akan melanjutkan lagi perjalanan dengan bus flixbus menuju Amsterdam. Sekitar 11 jam waktu kami tuk berjalan di kota Munchen. Setelah berkeliling ke BMW welt, marientplatz, viktulientmarkt, kami mencari masjid tuk menunaikan shalat dzuhur dan ashar.

Masjid Haci Bayram di Munchen, ada toko jual tiket di kiri bawah
Hasil googling, ada masjid yang tidak sulit dicapai dengan metro (S-Bahn ataupun U-Bahn) yaitu masjid Haci Bayram di daerah Pasing Munchen yang dekat stasiun kereta Pasing. Masjid ini terletak di jalan Planegger no 18 Pasing Munchen yang dibuka Mei 1999 sebagai lanjutan federasi komunitas turki yang berdiri tahun 1985 di jalan Planegger no 39. Masjid ini juga merupakan pusat pembelajaran cultural islami Turki, jadi jangan heran kalo sepanjang jalan akan ditemui banyak orang Turki dan toko makanan halal.

Tampak depan dari arah datang dari stasiun Pasing

Masjid ini terdiri dari 3 lantai, ada ruangan tempat shalat paling atas, berbeda tempat masuk dan tempat wudhu buat laki-laki dan perempuan tapi tempat shalatnya nyatu tanpa pembatas. Kalau perempuan naik tangga melingkar sampai lantai teratas sedangkan laki-laki saat kita masuk masjid langsung ke pintu kanan. Tempat wudhunya bersih banget dan nyaman, tempat shalatnya pun begitu. Memang tidak besar tapi bersih dan nyaman.

Tulisan yang berada di lantai 1 saat kita masuk. Dalam bahsa jerman, mungkin artinya tempat berwudhu dan masuk laki-laki ke kanan๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ (tidak mengerti bahasa jerman)

Selain tempat shalat juga, ada tempat belajar ngaji anak-anak dan ruang konferensi pertemuan bagi perkumpulan muslim turki, mungkin lantai 2 karena saat saya naik tangga melingkar, pintu lantai 2 sebelah kanan ada meja seperti tempat belajar, sedangkan pintu yang kiri terkunci. Di sebelah masjid yang terdapat pintu sebagai pembatasnya, ada tempat penjualan tiket, penjualnya pun orang turki.

Ruangan tempat shalat di lantai 3

Saat kami mau shalat, kami bertemu orang asli jerman muslim, umurnya sekitar 20 tahun, dia sekolah semacam pesantren di Inggris. Ramah banget sampai dia mau mengajak kami main ke rumahnya buat makan dan bertemu ibunya. Tapi karena kami di negeri orang (ada sedikit ketakutan☺) dan keterbatasan waktu tuk balik ke stasiun bus, kami menolak dengan sopan. Dan dia memaksa tuk mengantar kami ke stasiun kereta pasing dengan mobilnya dan membelikan kami cemilan tuk di bus. Alhamdulillah banget gak usah jalan lagi ke stasiun Pasing. Dan Alhamdulillah ketemu orang baik, dia sangat senang bertemu sesama muslim yang mau mendatangi masjid๐Ÿ˜Š. Mudah-mudahan Allah membalas kebaikannya dengan yang lebih baik lagi.

Sempat berfoto di depan masjid sebelum balik lagi ke stasiun Pasing diantar kenalan baru dengan mobilnya, Alhamdulillah๐Ÿ˜™๐Ÿ˜™

Denah masjid dengan google map, lurus saja setelah keluar stasiun Pasing

Bisa mengunjungi website masjidnya disini pakai bahasa jerman lho ya, pastikan punya aplikasi terjemahan otomatis ya biar gak pusing bacanya๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

~ Masjid ke 4 di Eropa
~ Haci Bayram Moschee Passinger Munchen

Jumat, 24 Juni 2016

Masjid Raya Roma (Grande Moschea Rome)

Masjid ke 3 yang kami kunjungi di Eropa yaitu masjid agung di kota Roma, Italy. Wilayah masjidnya sungguh besaaarrrr, 30.000m2 yang bisa menampung 12.000 orang dan merupakan mesjid TERBESAR di Eropa. Pembangunannya butuh 20 tahun. Tahun 1975, Presiden Italia kala itu, Giovanni Leone, dan Walikota Roma, Giulio Carlo Argan, menyetujui pembangunan sebuah masjid di Kota Roma dengan memberikan sumbangan tanah seluas 30 ribu meter persegi kepada Pusat Kebudayaan Islam di Italia.

Masjid Raya Roma tampak depan
Masjid tampak samping, dari arah pemberhentian kereta kami

Pada 11 Desember 1984, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Roma oleh Presiden Italia saat itu, Alessandro Pertini. Sementara peresmiannya, dilakukan pada 23 Muharram 1416 H atau bertepatan dengan tanggal 21 Juni 1995, kebayang yaaaa lamanya 20 tahun๐Ÿ˜๐Ÿ˜. 
Keberadaan masjid di tengah Kota Roma itu tak lepas dari jasa almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz, pemimpin Arab Saudi yang menurut beliau, Kota Roma, tempat menetap sekitar 40 ribu Muslim pada 1970-an, sudah seharusnya jika memiliki sebuah masjid (belajar sedikit sejarah yaaa๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜)


Akhirnya menginjakkan kaki di masjid terbesar di Eropa
Gantian foto dengan pak suami ๐Ÿ˜˜

Masjid tersebut merupakan simbol toleransi beragama di Italia karena lokasinya yang berdekatan dengan Kota Vatikan dan Sinagog Yahudi.Masjid ini berada di  area Acqua Acetosa, di kaki dari daerah Monti Parioli, utara dari kota Patrioli, gak jauh dari pusat kota Roma. Kami ke mesjid ini setelah dari Villa Borghese Roma tuk menjalankan shalat Dzuhur & Ashar.

Masjidnya gampang dicari, kami ke sini pakai kereta Roma Viterbo, dari Flaminio arah Montebello, kami berhenti di perberhentian ke 3 yaitu Campi Sportivi. Dan dari perberhentian ini, jalan sekitar 9 menit ke mesjid, kelihatan kubahnya dari jauh. Dan gerbang masuknya lumayan jauh rupanya, mutarrrr๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ.
Denah Masjid Raya Roma pakai google map. Kami berjalan dari stasiun kereta Campi Sportivi dengan kereta Roma Viterbo

 Terkagum2 melihat betapa besarnya masjid ini, berbeda dari masjid di Paris dan Florence, ini bener2 luassss, sekitar seperempat luas masjid Istiqlal di Jakarta (searching google, luas area masjid istiqlal 12 ha). Beneren gak nyangka dan seneng karena ada masjid di negara pusat katolik. Tapi oh tapiiiiii..setelah selesai berwudhu dan nyari tempat shalat, saya tercekat, sedih..gak bisa ngomong dehh, apalagi saat saya searching foto2 google masjid ini yang begitu indah dalamnya, ternyata sekarang tempat shalat yang terpakai hanya 1 ruangan kecil๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข.
Beneren kecil untuk masjid yang sebesar itu dan menyatu tanpa pembatas tuk wanita dan pria. Bisa lihat foto saya ya.


Tempat shalat utama, saya tidak melihatnya karena ditutup, saya diarahkan ke tempat shalat yang kecil
Kemegahan tempat shalat yang seharusnya, sayang tidak bisa melihatnya.

Ruangan besar yang saya duga tempat shalat "dulu" seperti di foto google, ditutup terali, dan penuh debu yang tebal. Tidak ada lagi karpet, hanya lantai penuh debu dan kelam (itu menurut penilaian saya ya, krn saya lihat tempat yg berdebu itu luasss dan banyak tiang dan kenapa kami dibawa ke ruangan shalat yang kecil jika yang besar masih fungsional ๐Ÿ˜ฏ๐Ÿ˜ฏ). Pengen bertanya, tapi sang imam spertinya hanya bisa berbahasa Italy dan beliau ngasih kita 1 kertas berisi do'a yang bertuliskan arab gundul (dan saya sulit tuk membacanya๐Ÿ˜‘๐Ÿ˜‘ hehehe gak nyambung).


Tempat shalat sekarang, gabung laki-laki dan wanita. Sungguh kecil dibandingkan tempat shalat besar yang seharusnya

Kami hanya menemukan 1 orang dengan wajah timur tengah (yang menunjukkan kami tempat shalat), seorang imam dan seorang jamaah laki2 yang sepertinya lagi membaca di shaf depan. Sangat sepi dibandingkan 2 mesjid sebelumnya. Saya ragu apakah 1 ruangan kecil itu penuh saat shalat Jum'at๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜Ÿ, mudah2an penuh, mudah2an saya salah menilai, karena jujurrr rasanya sedih melihat kemegahan masjid ini dulunya dan mendapati kondisi seperti sekarang padahal baru 20,5 tahun sejak diresmikan.


Masih bagian tempat shalat yang besar yang seharusnya, yang tidak bisa kami lihat๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ข
Dan entahlah, sepertinya butuh muslim yg tangguh tinggal di Roma. Dari banyak kota yg saya kunjungi, di Roma lah saya jarang bertemu wanita yang memakai jilbab (malah menurut saya mereka itu pengunjung karena saya menemuinya di tempat wisata๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„). Tapi menurut Data statistik resmi Italia terakhir (2005) menyebutkan, jumlah Muslim yang tinggal di Italia diperkirakan antara 960 ribu hingga 1.030 juta orang. Sekitar 40 ribu hingga 60 ribu orang di antaranya merupakan warga negara Italia. Mungkin muslim banyak di kota lain seperti Florence, tapi sedikit di kota Roma nya.

 Daaannn terasa sedikit "berbeda" pandangan mereka ke saya. Ah sudahlah, mungkin saya suudzon, toh tetep saja saya tidak dikasari di sana. Saat saya butuh bantuan, mereka tetep menjawab saya dengan baik, dan host apartemen saya juga ramahnya gak ketulungan, mungkin hanya 1 atau 2 orang yang aneh lihat saya dan Qadarallah bertatapan mata dengan saya dan mungkin mereka sedang lelah dan butuh piknik hihihi๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚.

~ Masjid Agung Roma
~ Masjid ke 3 di Eropa
~ Alhamdulillah bisa menemukan masjid๐Ÿ˜Š☺

Foto : beberapa koleksi pribadi dan sebagian download dari google, baca keterangan di bawah foto

Masjid Al-Taqwa di Florence Italy

Sebelum ke Florence, kemaren kami ke Venice dulu 1 hari tapi berhubung masjidnya jauh dari venice, kira2 habis 2 jam perjalanan bolak balik akhirnya kami batalkan deh mengunjungi mesjid di sana karena keterbatasan waktu (unfortunately ๐Ÿ˜ข). Dan di Florence  berharap banget bisa ketemu masjid karena hari Jum'at dan pak suami kudu shalat Jum'at.

Masjid Al-Taqwa tampak depan, kaya ruko lantai 3
Berfoto dulu sebelum ditinggal suami shalat Jum'at

Alhamdulillah hasil googling nemu deh masjid. Dari luar gak kelihatan masjid, seperti 3 ruko bertingkat 3 yang di satukan jadi 1. Samasekali gak kelihatan seperti masjid di Indonesia. Penandanya hanya tulisan di kaca nya "Masjid Al-Taqwa". Jam setengah 12 siang udah mulai banyak muslim laki2 berdatangan dan kumpul di taman depan masjid dan saya menunggu di taman ini sampai suami selese shalat (jujur yaaaa...atuuutttt sendirian cewe di taman, mana dingiiinn) tapi Alhamdulillah samasekali gak diganggu, aman, padahal banyak juga loh cowo2 yang gak shalat Jum'at nongkrong di sini, sambil mikir "Trus ngapain mereka ke sini kalo gak shalat? Soale tampang2 muslim gitu " (ah suudzon saiyyah jadinya, mana tahu mereka lagi M yaa๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚)

Tampak masjid dari taman tempat saya menunggu suami shalat
Tampak taman dari arah masjid
Dari luar samasekali gak kedengaran Adzan, ustadnya ceramah, trus suara imam shalatnya, padahal kata suami pakai pengeras suara ko, berarti hanya ke dalam aja suaranya, nasib minoritas ya begini ya. Bahagianya di Indonesia kita bisa denger 5x Adzan sehari semalam dan suara ustad ceramah tanpa takut direcokin.

Ramai laki-laki muslim menuju masjid tuk shalat Jum'at dan ramai pula yang hanya nangkring di taman bersama saya

Oyaaaa..salah satu kebahagiaan jadi turis muslim di eropa, kalo ketemu sesama muslim dengan para pedagangnya, suka dikasih murah atau diskon atau bonus, katanya karena sesama muslim, kita bersaudara ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜, trus kalo ketemu yang berjilbab2 saling mengucapkan salam (ada juga yang enggak siiiih), atau saling kasih senyum. Dan Alhamdulillah banget sampai detik ini gak mengalami hal2 aneh, atau dikasarin, atau dijutekin karena jilbabku, kalo nanya selalu dijawab dengan baik.

Denah masjid Al-Taqwa di Florence pakai google map. Kami ke sini dengan berjalan kaki setelah mengunjungi beberapa tempat sekitar masjid. Tampak juga masjid dekat dengan sinagog Yahudi

~ Masjid kedua di Eropa
~ Ngebolang tapi gak boleh tinggalkan kewajiban
~ Gak ada poto dalam mesjid karena pak suami lupa (padahal udah diingatin)

Masjid Raya Paris (Grande Mosquee de Paris)

Saat masih di Pointe Noire, saya sudah meniatkan kalau jadi ke Eropa, maka kami harus menyempatkan diri tuk mengunjungi masjid di kota tersebut dan shalat di sana. Karena saya tidak mau hanya mengunjungi katedral atau basilica saja dimana itu semua adalah tujuan wisatanya, saya merasa ada sesuatu yang miss ajah kalo gak mengunjungi masjidnya juga, dan Alhamdulillah niat itu kesampean.

Sumber photo : google. Masjid Raya Paris, ada 2 pintu yaitu di sudut dan di depan. Kemaren pintu di sudut tidak dibuka (tampak orang keluar dari pintu). 
Photo di pintu utama masuk masjid
Masjid pertama yang kami kunjungi di Eropa yaitu Masjid Raya di Paris, Grande Mosquee de Paris. Dalam pikiran saya udah kebayang mesjid yang gede, megah seperti arsitektur lainnya di Paris. Tapi ternyata agak sedikit kecewa saya saat sampai di sana. Iya bener besar, tapi sedikit yang dipakai tuk tempat shalatnya. Banyak buat taman dan ruang terbuka yang tidak terpakai. Dan masjid ini selain sebagai tempat ibadah buat muslim, juga sebagai museum yang dikunjungi oleh non muslim (mereka membayar, sedangkan muslim yang ingin shalat dibebaskan).
Sumber photo : google. Pintu utama mesjid, dekat menara tinggi. Di sini tempat turis non muslim beli tiket masuk. Banyak pengemis di pintu utama ini

Taman dalam masjid
Sampai di dalamnya saya agak bingung mencari tempat shalat cewe dan tempat berwudhu. Agak shock pas masuk tempat berwudhu nya, hiks..masih ketinggalan dari kemewahan Paris, trus kurang bersih๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ dan karena saya ke sana masih akhir winter jadi air wudhunya dingiiiiiin banget, gak ada air panasnya, kaya berwudhu sama air es. Lantainya lengket banget kaya berada di atas es. Perjuangan deh ambil wudhunya, super kedinginan, mana harus buka jacket kan๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Tempat terbuka dalam masjid, bersebelahan dengan taman. Tampak di depan ada pintu tuk masuk ke tempat shalat laki-laki
Photo berdua suami selesai shalat di ruang terbuka dalam masjid

Tempat shalat laki-laki dan wanita di pisah. Laki-laki di atas, sedangkan wanita di bawahnya. Tempat shalat laki-laki lebih besar dari yang wanita. Agak kaget pas ngelihat tempat shalatnya yang ternyata kecil tuk ukuran masjid segede itu, rasanya masih lebih cakep masjid2 di kota besar Indonesia. Tapi tetap bersih dan terjaga ko, tidak berdebu juga, tandanya banyak juga muslim yang shalat di sini dan rajin dibersihkan. Setelah selesai shalat, saya dipanggil oleh ibu2 yang tidur2an di sudut ruangan, tapi saya gak berani mendekati karena sendirian dan sepi. Walhasil saya hanya kasih salam dari jauh๐Ÿ˜๐Ÿ˜, takut kalo ntar diapa2in secara sepi banget, waspada perlu banget lho ya, bukan berprasangka buruk๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰.
Ruangan shalat wanita di bawah

Tapi tetep saja Alhamdulillah banget karena saya menemukan banyak muslim shalat di sini. Mudah2an suatu hari nanti saya balik lagi ke sini.

Posisi Masjid Raya Paris di google map. Kami menggunakan bus menuju ke sini

~ Masjid Raya di Paris
~ Masjid pertama kami di Eropa

Senin, 20 Juni 2016

Waspada Traveling

Walaupun traveling ke negara berkembang, yang katanya peraturan udah ketat dan sebagian besar penduduknya taat aturan, tetep ajah ya kita harus waspada terhadap berbagai kemungkinan tindakan buruk orang terhadap diri kita. Apalagi di tempat keramaian tuh, waspada ama barang bawaan, waspada ama tas dan kamera karena saya sendiri ngalamin beberapa hal yang gak enak tapi Alhamdulillah masih batas tolerir, apalagi kita orang Asia yang emang jadi incaran buat orang berbuat tidak baik sama kita. Entah kenapa orang Asia yang jadi sasarannya, mungkin karena keliatan "lugu", suka gak waspada dan gampang banget kasian ama orang lain kali ya๐Ÿ˜๐Ÿ˜ hihihi..semoga teman2 tidak merasakan ya beberapa hal yang saya rangkum berikut ini berdasarkan pengalaman yang terjadi sama saya ataupun yang saya lihat terjadi sama orang lain.

Berikut hal-hal yang perlu diwaspadai dalam traveling :

1.  Hati-hati kecopetan dan kemalingan di sekitar eiffel.
Saya melihat sendiri di sekitar menara eiffel, tepatnya di seberang menara eiffel, ada komploton pencopet yang dikejar oleh polisi. Pencopetnya ada 4 orang, 2 laki2 dan 2 perempuan. Uniknya mereka cantik2 dan cakep2. Saya sempat foto tapi gak kelihatan sih wajh mereka, cuma kelihatan wajah polisinya ajah๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
Dari yang saya dengar, hati2 ya di sekitar eiffel, karena banyak copet di sana, mungkin karena ramainya maka akan dimungkinkan orang tidak waspada trhadap barang bawaannya, apalagi mungkin banyak yang terpana saat melihat kemegahan eiffel. Jadi berhati2lah, pegang tas dan letakkan dimuka kita bagi yang bawa tas backpack.
Trus hati2 juga, kebanyakan maling/copet adalah orang rumania dan gypsi, jadi kalo melihat ada gerombolan mereka,sebaiknya hindari ajah ya.

Candid camera pribadi, polisi menangkap maling di sekitar menara eiffel

2. Hati-hati kecopetan dan kemalingan di colosseum Roma.
Ini kejadian dengan diri saya sendiri, saat kami lagi sibuk foto2, lagi sibuk melihat2 colosseum, ada 2 orang wanita kalo saya lihat kaya gypsi, sangat cantik, emang ngikutin kita dari awal kita sampai di colosseum, pokoknya sering banget ngelihat dia. Dan pas di dalam, dia berdiri di belakang kita dan Alhamdulillah saya masih dilindungi Allah ya, entah kenapa saya berbalik badan dan melihat tangannya lagi membuka tas suami saya.
Langsung saya periksa tas suami saya dan syukurlah tidak apa2 dalam tas. Dan mereka tanpa rasa bersalah, pura2 tidak tahu dan terus mengobrol dan berjalan menjauhi saya. Jadi ingat ya, hati2 tas bawaannya, letakkan di depan, jangan sandang di belakang. Pencopetnya pakai modal lho ya, karena buat masuk colosseum dibutuhkan tiket 12 euro, tapi mungkin bagi mereka itu worthed karena akan medapatkan hasil yang lebih besar๐Ÿ˜๐Ÿ˜

3. Hati-hati terhadap pemain kartu atau dadu di sekitaran eiffel karena mereka adalah penipu.
Jangan mau bermain ya, biasanya mereka berkelompok dan saat kita lewat seolah2 dibikin seru dan diperlihatkan ada 1 orang yang menang dan dapat duit. Lalu saat kita mencoba nanti, uang kita akan dikurasnya dan kita dibikin kecanduan. Saya melihat sendiri ada orang Asia, wajah seperti china, bapak2 sudah tua, terperangkap oleh mereka sampai si bapak mengeluarkan duit 50 euro dari dompetnya buat taruhan. Jangan sampai terperangkap ya.

4. Hati-hati terhadap orang yang mengajak untuk menandatangani sesuatu yang katanya adalah semacam petisi tuk narkoba atau anak terlantar. 
Jangan pernah terperangkap ya, dan lagi2 yang mereka jadikan target adalah kita orang Asia dan mereka tahu orang Indonesia๐Ÿ˜†๐Ÿ˜‚ dan saya terperangkap 1x di florence. Ternyata saat kita tandatangan, dia berbisik tuk meminta uang semacam sumbangan gitu dan yang dibisikkan adalah masing2 sebanyak 20 euro. Dan terpaksalah melayang uang kami 5 euro. Lalu di perangkap2 berikutnya kami sudah tidak percaya lagi (berikutnya ada 3x kami ditawarkan dengan hal yang sama dan dari banyak orang dia mengejar kami, kelihatan banget targetnya kita orang Asia๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚)

5. Hati-hati dengan wanita yang berpakaian seperti suster florence nightingale di florence.
Sebenarnya sih tidak begitu menyeramkan ya, hanya gak enaknya mereka akan sedikit memaksa tuk mencium tangan kita dan meminta duit setelahnya dan lagi2 mereka beraninya ngejar kita orang Asia yang keliatan banget turisnya. Dan mereka ada banyak dimana2. Saran saya tolak aja dengan halus saat mereka minta salaman. Bilang aja "No, thank you" ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š. Mereka berpakaian seperti suster yang badan dan wajahnya seperti dibedakin putih dengan wangi parfum yang sama satu sama lain๐Ÿ˜‚

6. Hati-hati dengan para pedagang penjual gelang atau cenderamata.
Apalagi saat mereka lihat kita muslim, mereka akan mendekat dan mengucapkan salam, lalu memperkenalkan diri mereka muslim juga dan memberikan hadiah gelang buat kita. Saya sudah pernah baca sebelumnya dan saya mau menolaknya, tapi suami menyuruh saya mengambilnya, walhasil saya ambil. Dan terjadilah yang saya duga, mereka mengejar kita dan meminta duit dengan alasan buat makan. Saat saya kasih 2 euro, mereka minta tambah, saat saya mau mengembalikan gelangnya mereka gak mau terima lagi. Ya sudahlah kami tinggalkan saja dan berpura2 tidak dengar. Mereka orang kulit hitam yang menjual cenderamata di florence.

7. Hati-hati dengan ibu-ibu tua pengemis di florence.
Dari sekian banyak orang, ibu-ibu pengemis tua ini mengikuti saya dan meminta2 uang. Saya menolak dengan baik tapi dia tetap mengikuti saya. Saya tidak mau kasih karena dia mengucapkan salam ke saya sedangkan sebelumnya dia mengucapkan salam pula ke agama lain, ko seperti memainkan aja. Dan terjadilah tindakan tidak menyenangkan darinya, dia pukul plastik semacam aqua gelas tuk letak uang ke muka saya, sungguh sangat tidak sopan, rasanya ingin memaki dan memarahinya tapi saya tidak mau nanti orang sekitar malah melihat saya tidak enak karena saya muslim pakai jilbab dan memarahi orang tua di negara lain. Dan saya rasa itu oula yang buat si ibu2 berani melakukan hal tsb karena saya tidak mungkin membalasnya. Hati-hati ya sama pengemis di florence, mending menjauh aja deh๐Ÿ˜ˆ๐Ÿ˜ˆ

Sekian deh pengalaman yang rada gak enak selama perjalanan trip ke eropa kemaren, pengalaman yang agak mengganggu dan membuat mood agak jelek saat itu ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ Tapi overall seru ko, dan pengalaman buruk dijadikan pengalaman tuk next traveling. Semoga yang terjadi sama kita gak terjadi sama temen2 yang baca cerita ini ya. Waspada lebih baik daripada lengah dan kejadian lalu menyesal.

Happy traveling dan waspadalah..waspadalah๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

"Do good and good thing will come to you"

#Part6
#WaspadaTraveling
#Trip4NegaraEropa
#CoupleTraveler
#GakPakeTour

Sabtu, 18 Juni 2016

Pemakaian Aplikasi Gadget untuk Jalan-jalan

Enaknya di zaman teknologi sekarang, informasi sudah banyak tersedia online, termasuk mengenai traveling. Dan bukan hanya informasi, telah banyak pula aplikasi yang dibuat tuk memudahkan kita termasuk traveling. Jadi gak pakai bingung lagi mau pakai apa, kemana, dan kemungkinan nyasar juga jadi kecil. Serta bagi saya yang muslim, selalu ada jadwal shalat dan arah kiblat yang diupdate menurut tempat saya berada, jadi walaupun traveling ibadah gak tinggal ya๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰

Awalnya saya download banyak aplikasi saking takutnya saya nyasar dan mikirnya dulu biar gampang buat nyari2. Ternyata banyak aplikasi yang saya download tidak bermanfaat samasekali, buang2 kuota hanya buat download. Nah sekarang saya mau sharing nih berdasarkan pengalaman kemaren, aplikasi apa aja yang saya pakai selama traveling. Oya sebelum memulai, saya pakai hp android ya, jadi aplikasi yang saya pakai ya dari playstore, saya kurang tahu apakah aplikasi2 yang akan saya sharing nanti juga ada di iphone, silahkan cek sendiri aja ya๐Ÿ˜‰

Jadi ini 6 aplikasi yang saya download ya setelah menghapus banyak aplikasi yang gak penting๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
Aplikasi gadget yang dibutuhkan

Oke saya jelaskan satu2 manfaatnya ya

1. Athan


Sebagai muslim udah tahu dong ya kalo shalat itu wajib hukumnya dilaksanakan, sakit aja tetap dilaksanakan apalagi saat sehat bersenang2 traveling. Jadi diantara banyak aplikasi yang sudah saya coba, ini aplikasi yang paling keren dan lengkap๐Ÿ˜˜

Ada jadwal shalat yang bisa dihidupkan suara pemberitahuan setiap masuk waktu shalat. Tapi selama jalan2 terpaksa saya matikan karena takut nanti akan banyak yang tidak nyaman jika mendadak dengar suara adzan dari gadget saya. Saat sampai di Pointe Noire baru saya hidupkan kembali notifikasinya.

Jadwal shalat ini bisa terus kita update setiap kita pindah kota atau negara, jadi akan menyesuaikan dengan jam setempat. Bisa kita sendiri kota dan negaranya atau biarkan gps mencari sendiri tempat keberadaan kita.

Arah kiblat

Trus ada arah kiblat juga, jadi mau dimanapun kita tetap tahu arah kiblat.Letakkan hp kita di atas lantai, lalu tinggal sejajarkan panah N (north / utara ) ke arah atas, maka panah yang gambar ka'bah adalah arah kiblat kita. Lihat gambar ya.

2. AirBnB


Seperti yang sudah saya sharing sebelumnya, klik disini
Untuk kota yang saya menginap lebih 3 hari, saya memilih apartemen atau rumah melalui aplikasi ini. Rumah dan apartemen yang ditawarkan adalah milik perseorangan atau pribadi yang disewakan, biasanya minimal 3 hari penginapan. Jadi sama kaya sistem gojek atau grab di Indonesia, dimana kendaraan adalah milik sendiri tapi ada pihak ke 3 yang menjadi perantara antara penyedia jasa dengan yang membutuhkan jasa.

Cara memilih apartemen versi saya udah saya sharing ya, silahkan baca penginapan di Eropa. Bagi saya sangat membantu sekali ada aplikasi ini dan sejauh ini saya mendapatkan apartemen/rumah dengan host yang baik, makanya harus baca review, dan saya baru berani jika sudah ada review sebelumnya.

Setelah download aplikasi, silahkan daftar sepert kita daftar facebook. Tapi bedanya, selain upload foto, kita perlu upload bukti data kita seperti KTP, perlu no hp yang aktif karena akan ada verifikasi yang dilakukan oleh pihak airbnb dan transaksinya memang pakai kartu kredit. Semakin terpercaya data kita, semakin mempermudah kita diterima oleh host.Dan saya sudah punya banyak list apartemen di airbnb yang mau saya sewa hihihi๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ udah bikin list liburan, semoga segera terwujud, Aamiin.

3. Go Euro


Aplikasi ini terasa bermanfaat banget bagi saya untuk mencari trasnportasi mana sebaiknya antar negara atau antar kota.
Nanti akan kelihatan perbandingan harga, lama perjalanan dan waktu keberangkatan yang available dari 3 akomodasi transportasi yang ad si Eropa yaitu pesawat, kereta api dan bus. Jadi kita bisa memilih kira2  mau naik apa sebaiknya. Kalau naik pesawat jangan kaget jika waktu yang ditayangkan lebih lama, karena dia sudah memperkirakan langsung dengan waktu menuju bandara dan dari bandara tujuan ke tujuan akhir kita, biasanya ditambah waktu 2,5-3 jam ๐Ÿ˜‰

Nah dari sana baru kita buka website yang kita mau. Atau bisa juga lanjutkan transaksi dari aplikasi go euro tsb, dia akan langsung connecting dengan website penjualan tiket online. 

Contoh pemakaian aplikasi Go Euro
Berikut saya kasih contoh ya: 
1. Rencana berangkat dari Paris ke Venice, 16 Juni 2016 tuk 2 orang, lalu saya search.
2. Kelihatan perbedaan harga, lama dan waktu antara kereta api (atas), bus (tengah) dan pesawat (bawah). Lihat lamanya di bagian paling kanan, bisa tahu pula apakah langsung (direct) atau ada transit (1 change).
3. Jika pilih pesawat, contoh ryan air (paling atas) dan kita klik maka akan muncul gambar no 3. Kelihatan bahwa lama 5 jam 15 menit itu buat transportasi menuju bandara + waktu buat check in dan boarding + lama penerbangan + waktu dari bandara menuju tujuan.
Jika kita setuju booking, maka bisa klik langsung Book yang warna kuning ATAU kita menuju website ryanair.com langsung.
Silahkan mencoba ya

4. Tripadvisor


Sewaktu saya dinyatakan suami akan liburan, langsung saya gagap gempita, binguuung saya mau kemana nanti di sana, saya kan bukan tipe petualang yang suka jalan2. Ah ternyata dibantu banget sama aplikasi ini. Kita bisa tahu tempat2 wisata apa aja yang berada di sebuah negara, bisa baca review nya juga. 

Trus bisa digunakan buat cari penginapan atau hotel yang recomended juga. Saya malah selalu menggunakan tripadvisor dulu tuk mencari hotel, saya langsung filter yang best value dulu, itu biasanya yang nilainya bagus dan gak mahal๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰. Selain itu bisa juga digunakan tuk mencari restaurant, penyewaan mobil bahkan tuk mencari penerbangan juga bisa, tapi buat penerbangan saya prefer skyscanner.com ya tapi kalau mau mencoba lewat tripadvisor juga silahkan๐Ÿ˜Š.

5. Citymapper


Nah aplikasi ini keren banget lho, mirip google map tapi lebih jelas dan detail, suka banget ama aplikasi ini dan bersyukur banget. Tapi sayangnya belum banyak kota didalamnya, baru kota2 besar yang terkenal di dunia dan banyak dikunjungi. Saya menggunakan aplikasi ini waktu di Roma, Paris, Amsterdam saja sedangkan 4 kota lainnya saya hanya pakai aplikasi google map. 

Setiap saya pindah kota, sampai di penginapan, saya langsung ubah "get me home" ke alamat penginapan dengan penunjuk gps sehingga memudahkan saya tuk mencari jalan pulang darimana pun juga. Aplikasi ini sangat membantu karena memberikan banyak alternatif menuju tempat yang kita mau dan ada beberapa alur yang disarankannya yang biasanya adalah tercepat dan tidak banyak ganti transportasi. Tapi kalau saya selalu memilih yang jalan kakinya paling sedikit, biarlah agak lama dikit๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ ketahuan malas jalan kaki, menghindari terlalu capek karena kemana2 pasti ada jalan kaki.


Tampilan aplikasi citymapper, baru beberapa kota terkenal di dunia aplikasi ini bisa dimanfaatkan,semoga semakin dilengkapi ya

Ini ada contohnya ya, gimana caranya dari menara eiffel ke museum louvre Paris, trus sekalian setting waktunya di kanan atas ya, yang tulisan "now" biar lebih pas kira2 angkutan apa yang ada jam segitu. Nah akan muncul tu banyak alternatif tuk sampai ke tujuan. Tinggal klik aja pilihan kita, nanti akan keluar detailnya mau pakai metro apa, di stasiun mana, bus no berapa, nama haltenya, trus berapa jauh berjalan kaki dan perkiraan lama perjalanan, benar2 sangat membantu๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š. 


Contoh pemakaian aplikasi citymapper

Trus biar tersimpan di tablet atau di hp, saya biasanya merencanakan apa yang mau saya kunjungi, trus saya cari transportasi sambung menyambungnya dan gak lupa saya CAPTURE karena kan nanti selama perjalanan gak ada wifi, yang penting saya udah tahu jalur apa yang akan saya lewati. Nah jika ada sesuatu diluar rencana, maka saya akan cari cara tuk kembali ke stasiun utama, karena kalau dari stasiun utama sudah gampang tuk cari transportasi menuju tempat penginapan. Itu yang saya lakukan ya, jadi saya gak banyak waktu nyasar atau habis waktu buat lihat peta kertas dan penanda di jalan๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰

6. Google map


Aplikasi ini berguna banget jika kota yang kita kunjungi tidak ada di aplikasi citymapper. Dan enaknya kita menggunakan secara offline, maksudnya apa? Iya, kita bisa menggunakan saat tidal ada sinyal internet atau wifi sekalipun. Saat kita sudah mendownload peta offline suatu tempat, maka kita bisa menggunakan peta tersebut dan google map bisa baca keberadaan kita kaya gps gitu, kita bisa lihat pergerakan kita di peta google kaya kita online, jadi membantu banget saat kita bingung nyari arah dan sewaktu naik bus (karena bus tidak berhenti di setiap halte, jadi kita bisa kelewatan halte karena tanda halte tidak begitu jelas dari dalam bus, tapi dalam peta google akan kelihatan halte2nya๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰)

Bagaimana caranya buat download offline map?
1. Download aplikasi google map. Buka dan klik search di bagian atas, ketik nama kota yang mau di download. Saat berada di daerah yang ada wifi gratis bisa dimanfaatkan ya download semua kota yang akan kamu kunjungi, karena lumayan menghisap kuota.
Ini saya kasih contoh, saya download offline map kota Paris, itu 200MB.
2. Setelah di search, akan keluar peta kota yang diinginkan (contoh saya keluar peta Paris). Lalu tarik dari bawah ke atas (dari tulisan Paris di bawah ya), maka akan muncul tulisan Download, klik itu.
3. Lalu atur besar peta yang mau didownload (mencakup semua area kota yang mau dikunjungi), lalu klik download.
4. Buat nama kota yang mau didownload,lalu  tunggu sampai selesai download.
5. Setelah selesai download, balik ke tampilan awal. Klik garis sejajar 3 di kiri atas, pilih "offline area" 
6. Maka kelihatan deh peta yang sudah didownload. Masa berlakunya hanya 30 hari ya. Kelihatan itu semua kota yang saya kunjungi ada download petanya dan udah expired (kadaluarsa)๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜‰. Klik kota yang mau kamu kunjungi dan udah bisa dipakai saat berada di kota tersebut saat tidak ada wifi sekalipun, kamu bisa tahu kamu lagi berada dimana dan menuju arah yang benar๐Ÿ˜Š


Manfaat 1

Itu kegunaan pertama ya, supaya bisa dipakai seperti kita pakai google map biasa. Kegunaan kedua adalah buat menandai tempat2 yang mau kita kunjungi, sehingga kita bisa atur strategi darimana hendak kemana, akan kelihatan mana yang dekat dan bisa sekali jalan, jadi gak pakai bolak balik utara selatan atau barat timur.

Cara buat menandai tempat di google map (sehingga akan kelihatan tanda bintang) adalah
1. Klik tanda search di atas dan ketik nama tempat yang mau kita kunjungi, contoh eiffel tower (menara eiffel). 
 setelah muncul tempat tujuan, tarik dari bawah ke atas (dari tulisan tempat tujuan di bagian bawah ke atas).
2. Klik "save" tanda bintang, sehingga berubah jadi warna kuning.
3. Kembali ke tampilan awal, akan kelihatan tanda bintang di tempat tujuan.
4. Lakukan ke beberapa nama tempat yang mau dikunjungi, akan kelihatan nanti di peta beberapa tanda bintang kuning sebagai penanda tempat yang akan dikunjungi sehingga bisa menyusun strategi jalan2.

Manfaat ke 2

Manfaat ke 3 dari google map adalah seperti kegunaan citymapper, kita bisa mengetahui transportasi mana yang akan digunakan tuk mencapai tujuan kita. Caranya :
1. Buka google map, klik panah di bawah kanan.
2. Ketik tempat awal dan tempat tujuan di bagian atas.
Akan kelihatan 4 alternatif, pakai mobil, metro dan bus, jalam kaki dan sepeda. Pilihlah yang metro dan bus atau jalan kaki.
3. Setelah di klik metro dan bus akan kelihatan beberap alternatif lagi, lengkap dengan lama perjalanan dan kode bus atau metro yang digunakan. Tinggal klik kita mau alternatif yang mana, nanti akan muncul lagi detail lebih lanjut.


Manfaat ke 3

Saran saya : jangan lupa capture setelah kita mencari agar tersimpan di hp/tablet, karena buat mencari alat transportasi ini TIDAK bisa digunakan saat offline, harus online. Dan jangan lupa selalu berbekal dengan minimal 2 powerbank yang tercas penuh ya jadi kalo baterai hp habis, gak nangis bombay karena semua rencana sudah tersusun rapi di gadget๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Selamat mencoba, semoga perjalanan yang direncanakan berjalan lancar jaya dan tidak pakai nyasar syantik di negeri orang๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Semoga bermanfaat ya buat yang membutuhkan

"Do good and good thing will come to you"

#Part5
#PemakaianAplikasiGadget
#Trip4NegaraEropa
#CoupleTraveler
#GakPakeTour